Para investor asing terus saja berdatangan ke Indonesia untuk mengembangkan usahanya. Hal tersebut nyatanya jauh dari cita-cita Bung Karno yang menolak keras kedatangan investor asing masuk ke Indonesia.
Direktur Insititut Hijau Indonesia (IHI), Chalid Muhammad mengatakan, apa yang dijanjikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) nyatanya tidak terbukti, dua tokoh tersebut semakin meninggalkan Nawacita dan Trisakti yang digaungkannya terdahulu.
AGEN POKER TERPERCAYA
"Jokowi-JK dengan Kebinet Kerja makin meninggalkan Nawacita dan kembali pada tabiat pemerintah sebelumnya yang memanjakan investor swasta atau asing," ujar Chalid dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).
Dulu pada saat kampanye pilpres, kata dia, banyak yang mendukung Jokowi-JK. Dikatakan Chalid, mereka telah terhipnotis dengan janji-janji tersebut. Sebab, saat ini kelihatan Jokowi-JK perlahan-lahan mulai meninggalkan janji-janjinya.
"Yang dukung Jokowi mereka terhipnotis soal kemandirian dan kedaulatan, beberapa bulan belakangan kelihatan Nawacita masih diagungkan," katanya.
Selain itu, Jokowi dalam setiap lawatannya seringkali mengajak pihak asing untuk berinvestasi ke Indonesia. Namun, hal itu malah menyebabkan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terlihat seperti sales atau seorang marketer.
"Beberapa kali Presiden dalam lawatan ke luar negeri bertindak sebagai sales juru dagang dibanding kepala negara," sindirnya.
Direktur Insititut Hijau Indonesia (IHI), Chalid Muhammad mengatakan, apa yang dijanjikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) nyatanya tidak terbukti, dua tokoh tersebut semakin meninggalkan Nawacita dan Trisakti yang digaungkannya terdahulu.
AGEN POKER TERPERCAYA
"Jokowi-JK dengan Kebinet Kerja makin meninggalkan Nawacita dan kembali pada tabiat pemerintah sebelumnya yang memanjakan investor swasta atau asing," ujar Chalid dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).
Dulu pada saat kampanye pilpres, kata dia, banyak yang mendukung Jokowi-JK. Dikatakan Chalid, mereka telah terhipnotis dengan janji-janji tersebut. Sebab, saat ini kelihatan Jokowi-JK perlahan-lahan mulai meninggalkan janji-janjinya.
"Yang dukung Jokowi mereka terhipnotis soal kemandirian dan kedaulatan, beberapa bulan belakangan kelihatan Nawacita masih diagungkan," katanya.
Selain itu, Jokowi dalam setiap lawatannya seringkali mengajak pihak asing untuk berinvestasi ke Indonesia. Namun, hal itu malah menyebabkan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terlihat seperti sales atau seorang marketer.
"Beberapa kali Presiden dalam lawatan ke luar negeri bertindak sebagai sales juru dagang dibanding kepala negara," sindirnya.
Tag :
Politik
0 Komentar untuk "Jokowi Terlihat seperti Sales Ketimbang Kepala Negara"