Buruh dari sekitar Jabodetabek akan melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/15).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal menyebut unjuk rasa tersebut akan diikuti sekitar 10.000 buruh di Jabodetabek.
"Mulainya pukul 8.00 pagi titiknya di Bundaran HI. Terus gerak menuju Monas. Tuntutannya kesejahteraan, tenaga kerja, dan lain-lain," kata Iqbal di Jakarta.
AGEN POKER TERPERCAYA
Unjuk rasa tersebut akan dilakukan hingga sore hari. Sehingga Iqbal meminta masyarakat untuk menghindari jalan yang akan dilalui dan dipakai oleh buruh untuk berunjuk rasa. "Atau atur jalan mana yang paling baik untuk mengakses ke kantornya," kata dia.
Namun Iqbal meminta masyarakat tidak panik, sebab polisi akan mengalihkan jalan-jalan untuk para pengendara yang hendak melintas di depan Istana Merdeka.
"Akan ada 8.000 lebih kekuatan personel, baik untuk jaga lalu lintas maupun personel pemantauan langsung bersama teman korlap (koordinator lapangan)untuk menjaga aksi tetap damai," ujarnya
48.000 Buruh Bakal Turun di Jakarta Besok
Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu tempat buruh dari berbagai organisasi menggelar unjuk rasa pada Selasa (1/9/2015). Sebanyak 48 ribu buruh menjadwalkan aksi yang berpusat di Bundaran Hotel Indonesia.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan buruhberkumpul di Bundaran Hotel Indonesia. Setelah itu, melakukan long march ke sejumlah titik, seperti Istana Negara, Kantor Kementerian Kesehatan, dan Balai Kota DKI Jakarta.
“48 ribu buruh ikut. Selama ini, kami long march. Rencana tidak berubah. Dari Bundaran HI ke Istana Negara, ke Kementerian Kesehatan, dan ke Kantor Gubernur DKI Jakarta. Kami mengangkat isu yang sama,” tuturnya, Senin (31/8/15).
Menurut Said Iqbal, buruh melakukan aksi damai. Ini sesuai rekomendasi Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian saat menggelar pertemuan dengan para buruh pada Sabtu (29/8) lalu.
Aksi turun ke jalan tersebut berawal dari keprihatinan buruh melihat situasi ekonomi di Indonesia. Para buruh melihat nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat melemah.
Ini membuat ekonomi melemah dan daya beli masyarakat menurun. Apalagi, kata dia, buruh merasa terancam terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran apabila situasi ini tidak segera ditangani pemerintah.
Oleh karena itu, menurut dia, pada aksi 1 September, para buruh menyampaikan 10 tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut, yaitu menurunkan harga barang dan bahan bakar minyak (BBM), meminta pemerintah tidak mem-phk.
“Menghentikan kemudahan tenaga kerja asing, mengembalikan daya beli, menaikkan upah minimum, sistem INA CBG’s, BPJS buruh lebih buruk turun, jaminan pensiun, tidak boleh ada diskriminasi pns atau buruh, dan meminta penegakan aturan keselamatan kerja,” tambahnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal menyebut unjuk rasa tersebut akan diikuti sekitar 10.000 buruh di Jabodetabek.
"Mulainya pukul 8.00 pagi titiknya di Bundaran HI. Terus gerak menuju Monas. Tuntutannya kesejahteraan, tenaga kerja, dan lain-lain," kata Iqbal di Jakarta.
AGEN POKER TERPERCAYA
Unjuk rasa tersebut akan dilakukan hingga sore hari. Sehingga Iqbal meminta masyarakat untuk menghindari jalan yang akan dilalui dan dipakai oleh buruh untuk berunjuk rasa. "Atau atur jalan mana yang paling baik untuk mengakses ke kantornya," kata dia.
Namun Iqbal meminta masyarakat tidak panik, sebab polisi akan mengalihkan jalan-jalan untuk para pengendara yang hendak melintas di depan Istana Merdeka.
"Akan ada 8.000 lebih kekuatan personel, baik untuk jaga lalu lintas maupun personel pemantauan langsung bersama teman korlap (koordinator lapangan)untuk menjaga aksi tetap damai," ujarnya
48.000 Buruh Bakal Turun di Jakarta Besok
Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu tempat buruh dari berbagai organisasi menggelar unjuk rasa pada Selasa (1/9/2015). Sebanyak 48 ribu buruh menjadwalkan aksi yang berpusat di Bundaran Hotel Indonesia.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan buruhberkumpul di Bundaran Hotel Indonesia. Setelah itu, melakukan long march ke sejumlah titik, seperti Istana Negara, Kantor Kementerian Kesehatan, dan Balai Kota DKI Jakarta.
“48 ribu buruh ikut. Selama ini, kami long march. Rencana tidak berubah. Dari Bundaran HI ke Istana Negara, ke Kementerian Kesehatan, dan ke Kantor Gubernur DKI Jakarta. Kami mengangkat isu yang sama,” tuturnya, Senin (31/8/15).
Menurut Said Iqbal, buruh melakukan aksi damai. Ini sesuai rekomendasi Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian saat menggelar pertemuan dengan para buruh pada Sabtu (29/8) lalu.
Aksi turun ke jalan tersebut berawal dari keprihatinan buruh melihat situasi ekonomi di Indonesia. Para buruh melihat nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat melemah.
Ini membuat ekonomi melemah dan daya beli masyarakat menurun. Apalagi, kata dia, buruh merasa terancam terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran apabila situasi ini tidak segera ditangani pemerintah.
Oleh karena itu, menurut dia, pada aksi 1 September, para buruh menyampaikan 10 tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut, yaitu menurunkan harga barang dan bahan bakar minyak (BBM), meminta pemerintah tidak mem-phk.
“Menghentikan kemudahan tenaga kerja asing, mengembalikan daya beli, menaikkan upah minimum, sistem INA CBG’s, BPJS buruh lebih buruk turun, jaminan pensiun, tidak boleh ada diskriminasi pns atau buruh, dan meminta penegakan aturan keselamatan kerja,” tambahnya.
0 Komentar untuk "48.000 Buruh Serbu Jakarta pada 1 September Besok"